CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Saturday, January 3, 2009

...




Apa yang tak wajar dari akhir?
Kadang ia sepertinya memang serahasia takdir
tapi dalam wajah yang bersahaja
ia toh sekedar ujung dari segala yang pernah bermula


Kau bisa berpikir tentangnya dengan sejuta getir
tapi kau juga bisa menganggapnya sebiasa pulang dari sepekan pelesir
Ini hanya soal dari sudut mana kau memandangnya
Aku berniat menanggung pilihan terakhir saja


Tolong jangan merajuk, jangan marah, jangan cemburu
Terutama lagi: jangan berpikir aku dan waktu dan masa lalu
mengkhianatimu
Itu tidak betul dan kau tahu
Aku hanya sudah selesai dengan bab ini
dan berniat menulis bab baru


Aku tidak akan jauh-jauh
Seperti biasa, aku hanya akan sedikit di luar jarak-sentuh
Telepon saja kalau kau rindu
Atau kirimi aku pesan ringkasmu
(tapi jangan lagi ngemplang puisi orang!)


Tolong jangan pasang tampang sengsara
Bukankah kita masih punya setumpuk nostalgia
yang tak akan menguning seperti foto-foto purba?
Lakukan apa yang kausuka dengannya
Milikku akan kusimpan di lemari tanpa pintu
agar kau bisa mencuri lihat setiap waktu
dengan restuku


Mungkin aku tak akan tinggal untuk menemanimu mengenang
tapi itu bukan masalah besar, kan?
Bila pilihanmu memang menguilkan masa lalu
bukankah kesendirian lebih mengkhusukkan ziarahmu?


Tak ada yang tak wajar dengan akhir
Ia hanya awal baru
Sesederhana itu



...